Sejarah pohon Natal dimulai dari tradisi menghias pohon-pohon evergreen pada musim dingin di Eropa Utara. Orang-orang Jerman kuno percaya bahwa pohon-pohon evergreen melambangkan kehidupan yang kekal dan kekuatan alam. Mereka akan menghiasi pohon-pohon ini dengan buah-buahan, bunga-bunga, dan lilin untuk merayakan musim dingin.
Tradisi menghias pohon Natal mulai menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-16. Orang-orang Inggris mulai menghiasi pohon Natal dengan kertas berwarna-warni dan permen. Orang-orang Perancis mulai menghiasi pohon Natal dengan miniatur rumah, kereta, dan hewan.
Tradisi menghias pohon Natal dibawa ke Amerika Serikat oleh para imigran Jerman pada abad ke-18. Pohon Natal pertama yang dipajang di Amerika Serikat adalah pohon cemara yang dipajang oleh keluarga Chapman di Boston pada tahun 1830.
Pada abad ke-19, pohon Natal menjadi semakin populer di Amerika Serikat. Pohon Natal mulai dihias dengan lampu listrik, hiasan-hiasan plastik, dan boneka-boneka Natal.
Pada abad ke-20, pohon Natal menjadi simbol Natal yang universal. Pohon Natal dipajang di rumah-rumah, gereja-gereja, dan tempat-tempat umum di seluruh dunia.
Jenis-jenis pohon Natal
Pohon Natal yang paling umum digunakan adalah pohon cemara. Pohon cemara memiliki daun-daun yang berwarna hijau dan tahan lama. Pohon cemara juga memiliki aroma yang khas yang dapat membuat suasana Natal menjadi lebih hangat.
Selain pohon cemara, pohon-pohon Natal lain yang juga sering digunakan adalah pohon pinus, pohon fir, dan pohon yew.
Cara menghias pohon Natal
Cara menghias pohon Natal dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Namun, ada beberapa hiasan yang umum digunakan untuk menghias pohon Natal, antara lain:
- Lampu Natal
- Hiasan-hiasan plastik
- Boneka-boneka Natal
- Permen
- Buah-buahan
Posting Komentar untuk "Sejarah Pohon Natal"