Kisah Jaka Budug
Alkisah, di sebuah kerajaan di Jawa Timur, hiduplah seorang pemuda bernama Jaka Budug. Jaka Budug adalah pemuda yang baik hati dan sakti, tetapi ia memiliki penyakit kulit yang menyebabkan tubuhnya dipenuhi oleh budug (kudis).
Pada suatu hari, raja mengumumkan sayembara untuk mencari seorang suami bagi putrinya, Putri Kemuning. Sayembara tersebut mengharuskan para peserta untuk memetik daun sirna ganda yang tumbuh di sebuah gua di kaki Gunung Arga Dumadi. Daun sirna ganda dipercaya dapat menyembuhkan penyakit bau badan Putri Kemuning.
Banyak pemuda dari berbagai penjuru negeri yang ikut sayembara tersebut, tetapi tidak ada yang berhasil memetik daun sirna ganda. Mereka semua kalah oleh naga sakti yang menjaga gua tersebut.
Jaka Budug juga ikut sayembara tersebut. Ia bertekad untuk memenangkan sayembara tersebut agar dapat menyembuhkan penyakit Putri Kemuning.
Jaka Budug berangkat ke gua tersebut pada malam hari. Ia mengendarai kuda kesayangannya, Si Jenggot.
Jaka Budug berhasil sampai di gua tersebut dengan selamat. Ia pun menghadapi naga sakti tersebut.
Jaka Budug bertarung dengan naga sakti tersebut dengan gagah berani. Ia menggunakan ilmu kanuragan yang dipelajarinya dari ayahnya.
Jaka Budug berhasil mengalahkan naga sakti tersebut. Ia pun memetik daun sirna ganda dan membawanya pulang ke kerajaan.
Putri Kemuning sangat bahagia ketika mengetahui bahwa Jaka Budug telah berhasil memetik daun sirna ganda. Ia pun segera meminum air rebusan daun sirna ganda tersebut.
Air rebusan daun sirna ganda tersebut mujarab. Penyakit bau badan Putri Kemuning pun sembuh.
Putri Kemuning sangat berterima kasih kepada Jaka Budug. Ia pun akhirnya menikah dengan Jaka Budug.
Kehidupan Jaka Budug dan Putri Kemuning pun bahagia. Mereka hidup rukun dan damai bersama-sama.
Posting Komentar untuk "Kisah Jaka Budug"