Teori Gravitasi Menurut Newton

Teori gravitasi Newton adalah teori yang menjelaskan bagaimana benda-benda di alam semesta saling tarik-menarik. Teori ini dirumuskan oleh Sir Isaac Newton pada abad ke-17.

Menurut teori gravitasi Newton, gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang bekerja antara dua benda yang memiliki massa. Gaya gravitasi ini sebanding dengan hasil kali massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda.

Rumus gravitasi Newton adalah sebagai berikut:

F = G * (m1 * m2) / r^2

Dimana:

• F adalah gaya gravitasi (dalam N)
• G adalah konstanta gravitasi (6,67408 × 10^-11 N m^2/kg^2)
• m1 dan m2 adalah massa masing-masing benda (dalam kg)
• r adalah jarak antara kedua benda (dalam m)

Teori gravitasi Newton telah digunakan untuk menjelaskan berbagai macam fenomena, mulai dari pergerakan benda-benda di Bumi hingga pergerakan planet-planet di tata surya.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan teori gravitasi Newton dalam kehidupan sehari-hari:

• Bumi menarik kita ke bawah sehingga kita tidak melayang-layang di udara.
• Bulan berputar mengelilingi Bumi karena gaya gravitasi Bumi.
• Planet-planet berputar mengelilingi Matahari karena gaya gravitasi Matahari.

Teori gravitasi Newton telah menjadi salah satu teori fisika yang paling penting dan paling berpengaruh dalam sejarah. Teori ini telah menjadi dasar bagi pemahaman kita tentang alam semesta.

Namun, teori gravitasi Newton juga memiliki beberapa keterbatasan. Teori ini tidak dapat menjelaskan fenomena gravitasi pada skala yang sangat kecil, seperti pergerakan benda-benda subatomik. Teori ini juga tidak dapat menjelaskan fenomena gravitasi pada skala yang sangat besar, seperti pergerakan galaksi-galaksi.

Pada abad ke-20, Albert Einstein mengembangkan teori relativitas umum yang memberikan penjelasan yang lebih lengkap tentang gravitasi. Teori relativitas umum mampu menjelaskan fenomena gravitasi pada skala yang sangat kecil dan sangat besar, yang tidak dapat dijelaskan oleh teori gravitasi Newton.

Berbagi :