Tanda titik dua (:) digunakan dalam bahasa Indonesia untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Mengakhiri suatu pernyataan lengkap yang langsung diikuti perincian atau penjelasan.
Misalnya:
- Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
- Ada tiga jenis burung hantu di Indonesia: burung hantu celepuk, burung hantu elang, dan burung hantu serigala.
- Ada beberapa langkah yang harus diikuti untuk membuat kue: mencampur bahan-bahan, memasukkan adonan ke dalam oven, dan menunggu kue matang.
- Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat dalam suatu kalimat majemuk.
Misalnya:
- Saya tidak bisa datang ke pesta: saya sedang sakit.
- Dia tidak suka makan sayur: dia lebih suka makan buah.
- Dia tidak bisa menyelesaikan tugasnya: dia tidak punya waktu.
- Mengapit keterangan atau penjelasan yang sifatnya tambahan.
Misalnya:
- Bapak Presiden: Joko Widodo, akan meresmikan jalan tol baru hari ini.
- Ketua panitia: Ibu Sumiyati, akan memberikan sambutan pada acara pembukaan.
- Penulis buku ini: Ahmad Yani, adalah seorang ahli bahasa terkenal.
- Mengapit ungkapan penghubung, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:
- Oleh karena itu, kita harus belajar dengan giat.
- Jadi, dia tidak bisa datang ke pesta.
- Dengan demikian, masalah ini sudah selesai.
- Sehubungan dengan itu, saya ingin menyampaikan permintaan maaf.
- Meskipun demikian, saya tetap berterima kasih atas bantuan Anda.
- Digunakan dalam penulisan daftar pustaka.
Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan nama penulis, tahun terbit, judul, tempat terbit, dan nama penerbit. Misalnya:
- Wijaya, A., & Ardianto, S. (2019). Analisis sentimen terhadap kebijakan penghapusan BBM bersubsidi menggunakan Twitter API. Jurnal Informatika, 10(2), 123-134.
- Susanto, E. (2022). Pengantar ilmu komputer. Yogyakarta: UMY Press.
- Sutrisno, A. (2018). Pembelajaran bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Digunakan dalam penulisan nomor halaman.
Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan nomor halaman dari nomor bab atau nomor jilid. Misalnya:
- (Bab 3: hlm. 12-15)
- (Jilid 2: hlm. 234-256)
- Digunakan dalam penulisan surat.
Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan tanggal surat dari tempat penulisan surat. Misalnya:
- Jakarta, 17 November 2023
- Digunakan dalam penulisan alamat.
Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan nama jalan dari nomor rumah. Misalnya:
- Jl. Sudirman 234
- Digunakan dalam penulisan tabel.
Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan judul kolom dari isi kolom. Misalnya:
Kolom 1 | Kolom 2 |
---|---|
Nama | Ahmad Yani |
Umur | 35 tahun |
Alamat | Jl. Sudirman 234 |
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.
Posting Komentar untuk "Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:) yang Benar"