Penggunaan satuan baku telah dimulai sejak zaman dahulu kala. Pada awalnya, satuan-satuan baku ini didasarkan pada benda-benda alam, seperti panjang lengan Raja Firaun, lebar ibu jari, atau berat biji gandum.
Pada abad ke-18, sistem metrik mulai dikembangkan di Prancis. Sistem metrik ini menggunakan satuan-satuan baku yang didasarkan pada angka-angka desimal. Sistem metrik ini kemudian diadopsi oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pada tahun 1960, Sistem Satuan Internasional (SI) diresmikan. SI adalah sistem satuan baku yang digunakan secara internasional. SI terdiri dari tujuh satuan pokok, yaitu:
- Meter (m) untuk panjang
- Kilogram (kg) untuk massa
- Detik (s) untuk waktu
- Ampere (A) untuk arus listrik
- Kelvin (K) untuk suhu
- Mole (mol) untuk jumlah zat
- Candela (cd) untuk intensitas cahaya
Satuan-satuan pokok ini dapat digunakan untuk membentuk satuan-satuan turunan, yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran lain.
Berikut adalah beberapa contoh satuan turunan:
- Luas: meter persegi (m2)
- Volume: meter kubik (m3)
- Kecepatan: meter per detik (m/s)
- Percepatan: meter per sekon kuadrat (m/s2)
- Gaya: newton (N)
- Tekanan: pascal (Pa)
- Energi: joule (J)
- Tegangan listrik: volt (V)
Satuan baku memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Mempermudah komunikasi dan perbandingan data antar negara
- Meningkatkan akurasi dan presisi pengukuran
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
Satuan baku telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Satuan baku digunakan dalam berbagai bidang, termasuk sains, teknik, industri, perdagangan, dan kehidupan sehari-hari.
Posting Komentar untuk "Kapan Satuan Baku Mulai Digunakan?"