Pada materi sebelumnya, kita sudah membahas sistem ekskresi manusia yang ada di dalam ginjal. Selain ginjal, ekskresi juga terjadi di organ hati, paru-paru, kulit, dan usus besar.
Ekskresi adalah proses mengeluarkan zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat sisa akan menjadi racun.
Sumber: https://slideplayer.info/ |
GINJAL
Ginjal mengeluarkan zat sisa berupa urin.
Baca materi sebelumnya tentang ginjal:
Sistem Ekskresi Pada Manusia di Ginjal
Proses Pembentukan Urin Serta Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia
HATI
Zat sisa yang dihasilkan oleh hati adalah urea dan bilirubin yang menjadi racun dalam tubuh. Zat sisa tersebut dikeluarkan bersama dengan urin.Hati memproduksi cairan empedu yang digunakan untuk memecah lemak pada saluran pencernaan agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang sudah tua. Empedu berwarna kehijauan dan rasanya pahit.
Fungsi organ hati:
- sebagai organ ekskresi
- tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah tua
- menawarkan racun (detoksifikasi)
- tempat pembentukan vitamin A dari provitamin A
- mengubah glukosa menjadi glikogen (gula oto) untuk mengatur kadar gula dalam darah
- tempat pembentukan urea
Gangguan, kelainan, maupun penyakit pada organ hati:
1. Hepatitis
Hepatitis disebabkan oleh virus. Virus menyerang dan menyebabkan peradangan di hati, kemudian sel-sel hati menjadi rusak.
2. Sirosis
Sirosis adalah penyakit kronis yang menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi
3. Cirrhosis - jaringan hati menyusut
PARU-PARU
Paru-paru mengeluarkan zat sisa berupa uap air dan karbondioksida. Apabila tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun dan mengganggu proses metabolisme tubuh.
KULIT
Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat. Keringat mengandung limbah metabolisme seperti urea, garam, dan air.
Kulit manusia tersusun atas 3 lapisan utama, yaitu epidermis, dermis, dan jaringan bawah kulit. Bagian kulit yang berfungsi sebagai alat ekskresi adalah kelenjar keringat yang terletak di lapisan dermis.
Saat suhu panas, kelenjar keringat aktif. Keringat keluar di permukaan kulit dengan cara penguapan, kemudian suhu di permukaan kulit turun.
Saat suhu dingin, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada kondisi seperti ini, tubuh tidak akan mengeluarkan keringat untuk mengurangi penguapan, sehingga tubuh tidak mengalami kedinginan.
Berdasarkan fakta di atas, pengeluaran keringat oleh tubuh juga berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu tubuh.
Berikut gangguan, kelainan, dan penyakit pada kulit.
1. Jerawat
2. Kudis atau scabies
3. Gangren
4. Eksim
5. Kanker kulit
6. Biduren
7. Panu
8. Ringworm
USUS BESAR
Usus besar mengeluarkan zat sisa berupa feses. Tidak seperti zat sisa lainnya yang berbentuk cairan, zat sisa feses ini berbentuk padat.
Materi Nutrisi Makanan, Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan, dan Sistem Ekskresi:
1. Fungsi dan Sumber Nutrisi Dalam Makanan Serta Uji Zat Pada Makanan
2. Sistem Pencernaan Pada Manusia Beserta Penyakit dan Upaya Menjaga Kesehatannya
3. Sistem Pernapasan Pada Manusia, Mekanisme Pernapasan, Beserta Penyakit dan Gangguannya
4. Sistem Ekskresi Pada Manusia di Ginjal
5. Proses Pembentukan Urin Serta Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia
Posting Komentar untuk "Sistem Ekskresi Hati, Paru-paru, Kulit, dan Usus Besar"