PENCEMARAN UDARA
Manusia membutuhkan udara yang bersih dan sehat untuk bernafas. Udara yang dimaksud adalah udara yang banyak mengandung oksigen.
Tumbuhan hijau adalah salah satu penghasil oksigen bagi kehidupan manusia. Oksigen dihasilkan saat proses fotosintesis di siang hari. Tumbuhan mengubah karbondioksida yang ada di alam menjadi oksigen untuk manusia hirup. Proses fotosintesis ini hanya terjadi di siang hari.
Saat malam hari, tumbuhan tidak melakukan fotosintesis, melainkan respirasi. Respirasi ini kebalikan dari proses fotosintesis. Tumbuhan mengubah oksigen menjadi karbon dioksida. Tumbuhan "berebut" oksigen dengan manusia di malam hari.
Tidak hanya manusia, hewan juga membutuhkan oksigen untuk bernapas.
Manusia harus mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan ruang hijau dan industrialisasi di berbagai daerah agar oksigen selalu tersedia dalam jumlah yang banyak. Jika mengabaikan hal tersebut, pencemaran udara akan terjadi.
Sumber: https://ilmulingkungan.com/ |
Bahan-bahan yang mencermari udara antara lain karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), oksida belerang (SO2 dan SO), senyawa hidrokarbon (CH4 dan C2H2), serta partikel cair (asam sulfat dan asam nitrat).
Berikut akibat dari pencemaran udara.
1. Efek rumah kaca
Jika kadar karbon dioksida tinggi, gas tersebut akan membentuk lapisan tersendiri di atmosfer yang mengakibatkan sinar matahari terperangkap di bumi. Karbon dioksida seharusnya dipantulkan kembali ke luar angkasa. Hal ini menyebabkan suhu di bumi meningkat, sehingga es di kutub mencair sedikit demi sedikit, air laut menjadi naik, daratan bisa tenggelam, dan kekeringan yang hebat. Peningkatan suhu di muka bumi ini disebut pemanasan global. Gas karbon dioksida umumnya berasal dari asap kendaraan, kendaraan bermotor, kebakaran hujan, dan pembakaran sampah.
2. Tubuh kekurangan oksigen
Gas karbon monoksida (CO) mempunyai daya ikat yang lebih tinggi terhadap haemoglobin di darah dibandingkan dengan oksigen. Jika kadar monoksida tinggi, tubuh akan lebih banyak mengikat gas tersebut dan menyebabkan tubuh lemas karena kekurangan oksigen.
Karbon monoksida
(CO) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak mengiritasi dan
tidak berbau. Gas ini dihasilkan melalui pembakaran gas, minyak, petrol, bahan bakar padat atau kayu.
3. Hujan asam
Oksida belerang dan oksida nitrogen akan membentuk senyawa sulfat dan nitrat yang bersifat asam jika bereaksi dengan air. Jika zat-zat tersebut turun bersama dengan air hujan, akan terjadi hujan asam yang dapat merusak tumbuhan, mikoroorganisme tanah, hewan air tawar, bahkan bangunan yang menggunakan material kayu dan besi. Hujan asam juga bisa menyebabkan kematian pada tanaman dan hewan.
4. Lapisan ozon rusak (terjadi lubang ozon)
Gas SFC yang digunakan sebagai pendingin AC, lemari es, dan dispenser maupun gas penyemprot seperti hairspry akan merusak lapisan ozon karena radiasi sinar ultraviolet ke muka bumi semakin tinggi.
5. Kanker kulit
Lapisan ozon yang rusak bisa menyebabkan kanker kulit karena manusia menjadi sering terpapar sinar ultraviolet.
PENCEMARAN AIR
Ciri-ciri air yang bersih dan sehat:
1. Tidak keruh
2. Tidak berwarna
3. Tidak berbau
4. Jernih
5. Tidak memiliki rasa
6. Derajat keasaman 6-8
7. Bebas endapan
Penyebab pencemaran air adalah limbah pabrik dan rumah tangga. Bahan pencemar atau polutan berupa bahan kimia yang mengandung racun, mudah mengendap, dan panas. Bahan yang menyebabkan pencemaran air tersebut harus diuraikan. Penguraian polutan memerlukan oksigen. Jika polutan sangat banyak, kandungan oksigen dalam air akan berkurang. Hal ini bisa menyebabkan banyak ikan mati.
Pencemaran air menyebabkan air berwarna hitam, kotor, dan berbau busuk.
Pencemaran nitrogen dalam perairan akan menyebabkan eutrofikasi, yaitu ledakan pertumbuhan tanaman air seperti eceng gondok.
Pabrik-pabrik diwajibkan menampung dn mengolah limbah supaya tidak mencemari air di sekitarnya.
Eutrofikasi - sumber: https://kumparan.com/ |
Materi Ekosistem, Simbiosis, Rantai Makanan, dan Lingkungan
2. Piramida Makanan, Rantai Makanan, dan Jaring-jaring Makanan
Posting Komentar untuk "Pencemaran Udara dan Air"