Unsur seni rupa adalah semua bagian yang mendukung terwujudnya suatu karya seni rupa.
Unsur seni rupa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur fisik dan unsur nonfisik.
Unsur-unsur yang bersifat fisik terdiri dari titik, garis, bidang dan bentuk, ruang, tekstur, warna dan gelap terang.
Sedangkan unsur yang bersifat nonfisik terdiri dari perasaan, pandangan, pemikiran, gagasan atau karakter yang terungkap dalam karya seni tersebut.
1. Titik
Titik merupakan unsur rupa yang paling sederhana.
Unsur titik akan tampak berarti pada karya seni rupa apabila jumlahnya cukup banyak atau ukurannya diperbesar menjadi bintik. Dalam pembuatan unsur titik ini bisa dilakukan dengan variasi jarak yang berbeda, yaitu jarak sempit atau dengan jarak lebar dari titik itu sendiri. Dari perpaduan unsur titik dengan berbagai variasi warna bisa menjadikan sebuah karya seni yang elok dan bagus. Teknik penggunaan titik dan perpaduan warna ini disebut dengan teknik Pointilis.
Pointilis merupakan salah satu teknik menggambar yang tersusun atas titik-titik kecil sehingga membentuk sebuah objek gambar.
Georges Seurat telah mengembangkan teknik pointilis ini sejak tahun 1886, sedangkan orang yang menggambar dengan teknik ini disebut dengan pointilisme.
Apabila kita melihat atau menikmati hasil lukisan pointilis dari dekat, maka yang akan terlihat hanyalah ratusan atau bahkan ribuan titik-titik kecil.
Namun berbeda jika kita melihatnya dari kejauhan, maka keindahan lukisan tersebut akan mulai terlihat dan bahkan gradasi warna yang dibuat dari sekumpulan titik-titik akan terlihat sangat menarik.
2. Garis
Garis merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang terjalin memanjang
menjadi satu.
Ada empat macam garis: garis lurus, garis lengkung, garis patah patah, dan garis spiral atau pilin.
Garis dapat digunakan untuk mengkomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri.
Garis tebal tegak lurus memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih.
Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang berbeda pula.
Garis menurut bentuknya ada 2 (dua): garis lurus dan garis lengkung.
Garis menurut jenisnya: garis lengkung, garis panjang, pendek, horizontal, vertikal,
diagonal, berombak, putus, putus, patah-patah, spiral dan lainnya.
Dari setiap bentuk garis dapat juga digunakan untuk mengkomunikasikan gagasan dan
mengekspresikan diri.
Kesan garis dalam penerapan seni rupa.
a. Garis lengkung mempunyai kesan lentur dan lembut.
b. Garis halus memiliki lengkungan yang berirama melambangkan sebuah kelembutan kewanitaan.
c. Bentuk garis lurus memberi kesan tegak dan keras.
d. Garis miring mempunyai arti akan gerak, tidak stabil, dan kegoncangan.
e. Bentuk garis patah-patah memiliki kesan kaku.
f. Garis tegas memiliki makna terpatah-patah, kuat, tegas serta melambangkan sebuah kekuasaan.
g. Garis sudut melambangkan sebuah kestabilan serta keagungan.
h. Garis spiral yang bermakna lentur dan elastis.
Garis berdasarkan wujudnya ada dua:garis semu dan dan garis nyata.
Garis nyata dihasilkan oleh coretan, sedangkan garis semu dihasilkan oleh adanya perbedaan warna terhadap dua benda atau lebih.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang dihasilkan dengan mengabungkan beberapa garis dalam keadaan tertentu.
Bidang dalam seni rupa dapat diamati secara visual pada setiap karya seni berdasarkan bentuk karya seni tersebut.
Bidang merupakan bentuk dua dimensi yang memiliki panjang dan lebar.
Bidang dalam karya seni rupa terdiri dari beberapa bentuk.
a. Bentuk kubistis: kubus dan balok
b. Bentuk silindris: tabung, kerucut, dan bola
c. bidang biomorfis (organis): manusia, hewan, tumbuhan dan benda alam yang
lainnya, bidang bersudut (seperti bujur sangkar, kotak, segitiga, jajaran genjang), dan
bidang tak beraturan
4. Bentuk
Bentuk adalah unsur dari seni rupa yang terbentuk dari gabungan berbagai bidang.
Bentuk terdiri atas dua: bangun dan bentuk plastis atau form.
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form).
Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya.
Bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari.
Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, namun juga mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
5. Ruang
Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki ukuran panjang x lebar x tinggi atau ruang memiliki bentuk 3 dimensi namun dalam seni rupa juga bentuk ruang memiliki dua sifat.
Dalam karya seni rupa dua dimensi, ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata.
Oleh karena itu, dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melalui beberapa cara: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pergantian tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan bayang-bayang.
6. Tekstur
Tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa.
Setiap benda ada yang memiliki tekstur berbeda dan adapun yang sama.
Tekstur terdiri atas dua jenis: nyata dan semu.
Tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap sifat dan keadaan permukaan bidang benda karya seni rupa.
Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
7. Warna
Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan terasa hidup dan lebih eksresif.
Warna berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna.
Salah satu teori warna dalam seni rupa adalah teori warna pigmen: warna primer, warna sekunder, warna tersier, dan warna komplementer.
a. Warna primer adalah warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain, terdiri atas merah, kuning, dan biru.
b. Warna sekunder adalah warna yang dapat diperoleh dari mencampur kedua warna primer dalam takaran tertentu, seperti ungu, oranye dan hijau.
c. Warna tersier adalah warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder dengan warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain.
d. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan violet, merah dengan hijau, dan lain-lain.
8. Gelap Terang
Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas cahaya yang tujuan agar seolah-olah memperdalam makna dari sebuah karya seni, serta membuat objek dari karya seni rupa itu terkesan lebih nyata.
Semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap.
Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna yang ada.
Posting Komentar untuk "Unsur-unsur Seni Rupa"